Tim Garuda Boys ITB
berhasil menyisihkan peserta dari berbagai negara dalam kompetisi penggunaan
dan pengembangan software Systems Tool Kit (STK). Raih juara pertama untuk kategori STK Engine (development) dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Analytical Graphics, Inc., tim Garuda Boys mampu menghasilkan simulator
yang mempermudah operator dalam menggunakan software STK ini.
Dengan dimotori
oleh Hagorly Mohamad dan Satriya Utama dari Program Studi Aeronotika dan
Astronotika ITB, serta Sibghatullah Mujaddid dan Ismail Sunni dari Program
Studi Teknik Informatika ITB, tim Garuda Boys mengembangkan simulator Operasi
Lapan Tubsat berbasis software STK dalam AGI University Grant Competition. Selama enam bulan dimulai pada Senin (01/11/10)
hingga Rabu (04/05/11), kompetisi ini mengajak mahasiswa untuk
menghasilkan suatu simulator agar mampu memecahkan berbagai macam masalah di
darat, laut, udara, dan ruang angkasa serta pengembangan softwarenya.
Hagorly menuturkan,
"Terdapat tiga kategori yang dilombakan yaitu STK Expert (Land/Sea/Air), STK Expert (Space),dan STK Engine (Development)". Tim Garuda Boys ITB memilih STK Engine dengan
mengangkat tema mengenai satelit LAPAN-TUBSAT yang merupakan satelit
pertama murni buatan Indonesia. "Sehingga dengan menggunakan software
tersebut kami membuat dan mengembangkan simulator stasiun bumi untuk
mengendalikan satelit tersebut (red. LAPAN-TUBSAT )," papar Hagorly.
Percepat
Proses Belajar Operator Satelit
"Simulator ini
pada akhirnya bisa mempercepat proses belajar bagi operator baru
LAPAN-TUBSTAT," jelas Satriya. Penggunaan kemera resolusi rendah karena
star sensor yang telah rusak menjadi salah satu hambatan untuk mengetahui sikap
satelit. Hagorly menambahkan, "Saat ini dibutuhkan waktu sekitar satu
tahun untuk membuat operator cukup trampil sehingga bisa efektif memanfaatkan
waktu sekitar 10 menit ketika satelit melintas untuk mengambil gambar yang
diharapkan." Waktu belajar menjadi lama karena satelit hanya melintas tiga
hingga empat kali dalam sehari dengan durasi rata-rata sepuluh menit.
Di bawah bimbingan
Dr. Ridanto Eko Poetro dan Dr. Rianto Adhy Sasongko, tim Garuda Boys ITB
berhasil meraih prestasi gemilang dan membanggakan. Dalam kompetisi ini ITB
membuktikan mampu bersaing di kancah internasional dengan hasil kompetisi:
juara pertama kategori STK Expert (Land/Sea/Air) diraih
Tim Michael Bociaga dari Purdue University, Amerika Serikat, dan juara pertama
kategori STK Expert (Space) diboyong
Tim Martin Löscher dari Institute for Aerospace Engineering Technical
University of Dresden, Jerman.
Juara pertama untuk kategori STK Expert (Land/Sea/Air) berhasil diraih Tim Michael Bociaga dari Purdue University (Amerika Serikat), Juara pertama untuk kategori STK Expert (Space) berhasil diraih Tim Martin Löscher dari DLR Bremen Institute of Space Systems (Jerman), dan Juara pertama untuk kategori STK Engine (Development) berhasil diraih Tim Garuda Boys dari Institut Teknologi Bandung. Dengan honorable mention (juara harapan) dari Virginia Tech (Amerika Serikat) dan Metropolitan State College of Denver (Amerika Serikat).
STK Expert: Land/Sea/Air
First place ($1,000 grant): Michael Bociaga of Purdue University, USA
STK Expert: Space
First place ($1,000 grant): Martin Löscher of DLR Bremen Institute of Space Systems, Germany
STK Engine
First place ($1,000 grant): Team Garuda Boys of Bandung Institute of Technology, Indonesia lead by captain Hagorly Mohamad
lebih lengkapnya silakan lihat di link berikut:
http://www.agi.com/resources/academic-resources/for-students/university-grant-competition/default.aspx